Dendyrizal

Blogger, TV, dan Relawan di 2014

5 Komentar

2014, tak terasa sudah 5 tahun berlalu semenjak tahun 2009. Tahun politik sebelumnya. Mengapa disebut tahun politik? Karena di tahun ini mulai dari legislatif  tingkat 1, 2, hingga pusat serta Presiden dan Wakil Presiden akan dirombak berdasarkan suara ratusan juta rakyat Indonesia, Meskipun tidak menutup kemungkinan, bahwa akan ada beberapa orang yang tetap menjabat. Tua, muda, kaya, miskin, PNS, swasta, hingga masyrakat pedalaman pun seharusnya ikut memilih dan ikut merasakan keriuhan pesta politik ini.

Tahun-tahun seperti ini adalah tahun kejayaan beberapa pihak, baik itu pihak yang menang maupun pihak yang mengambil keuntungan akan tahun ini. Tetapi juga merupakan tahun yang sangat buruk bagi beberapa pihak, yang kalah maupun yang merasa dirugikan akibat tahun ini.

Sudah tahu kan siapa saja yang diuntungkan akan hal ini? Ya, yang menang dalam pesta politik ini. Tapi jangan lupakan juga keuntungan bagi beberapa perusahan percetakan kaos, baliho, stiker, dan lainnya. Bahkan tukang becak pun mengambil keuntungan dari pembagian kaos serta uang, mungkin saja dari beberapa pihak yang bertarung di atas pentas politik negeri ini.

Blogger pun tak ketinggalan mendapatkan keuntungan. Mungkin beberapa bulan belakangan ini kita sering melihat link-link yang merujuk ke tulisan yang membahas tentang para peserta politik yang berseliweran di lini masa twitter kita. Beberapa dengan terang-terangan mengaku dibayar dan beberapa masih malu-malu cenderung menyembunyikannya. Dan juga ada yang benar-benar tulus dari hati, tanpa bayaran sepersen pun. Contohnya adalah Pandji Pragiwaksono. Dia dengan terang-terangan dan saya yakin tidak dibayar oleh pak Anies Baswedan untuk menulis tentangnya di blog pribadi Pandji. #nooffense

Tetapi ada pihak yang dirugikan! Pohon itu! Kota itu! Desa itu! karena adanya pesta ini, tak sedikit yang memamerkan wajah mereka melalui foto-foto yang terpampang di pinggir jalan. Ditancapkan ke pohon atau diikatkan ke badan rapuh pohon tua. Entah, mungkin pohon itu merintih kesakitan disaat tubuhnya tertancap oleh paku yang disengaja oleh beberapa orang. Dan lebih malangnya lagi jika setelah usai perhelatan Kota jadi kotor, Desa jadi amburadul karena banyaknya foto-foto bertebaran tak beraturan. Kasihanilah kami!Alangkah baiknya jika pemasangan baliho-baliho, poster-poster, dan berbagai macam hal sejenisnya memerhatikan AMDAL, agar kebersihan tetap terjaga.

Ada pula yang memanfaatkan propertinya untuk sarana iklan. Misalkan TV. Sudah tak terhitung berapa kali iklan capres seliweran diantara iklan-iklan komersil. Dengan balutan kata-kata manis dan video yang membuat orang mengelus dadanya, mereka mencoba menarik pendukung. #nooffense

Tetapi, tidak hanya di dunia nyata, ternyata iklan-iklan juga menyesaki dunia maya. Bahkan ada beberapa yang dengan jor-jorannya memasang wajahnya disetiap sudut dunia maya. Bukan membuatnya semakin terkenal, tapi membuatnya jadi dibenci karena cenderung nyepam di internet. #nooffense

Beberapa juga memanfaatkan Internet untuk menggalang gerakan sosial, gerakan para relawan. Dan salah satu yang saya tahu menggunakan cara ini adalah Pak Anies Baswedan. Beliau membentuk Turun Tangan. Sebuah gerakan suka rela yang mengajak semua orang Indonesia untuk bergerak, turun tangan membenahi republik ini. Dan cara ini saya lihat cenderung berhasil karena telah menjaring banyak orang untuk turun tangan. Termasuk beberapa orang kondang di negeri ini dan itu membuat aksi turun tangan semakin terbang tinggi diatas cara kampanye lain. FYI, saya belum pernah melihat baliho, poster, atau stiker Pak Anies Baswedan di pinggir-pinggir jalan maupun pusat kota. Entah ini karena belum sampai disini atau memang beliau tidak memakai cara kampanye seperti ini.

Saya sendiri tidak berani menyimpulkan cara kampanye mana yang akan menang. Karena pada akhirnya orang-orang jujur, amanah, dan terbaiklah yang seharusnya duduk menjadi pejabat di negeri ini, mengatur negeri ini, dan memajukan negeri yang sudah lama tenggelam dalam balutan korupsi dan sebagainya.

Penulis: masdendy

I'm Indonesian and I proud of it!

5 thoughts on “Blogger, TV, dan Relawan di 2014

  1. Ping-balik: Liga Blogger » Blogger, TV, dan Relawan di 2014 via @panggilden

  2. Saya mau berkampanye lewat toak masjid hihi

  3. ini bukan kampanye kan? hehehe.
    semoga beliau sukses nyapres. *eh*

Tinggalkan Balasan ke masdendy Batalkan balasan